Perayaan Natal ini dihadiri jajaran pimpinan dan pegawai Kesbangpol Kalteng, yang larut dalam suasana ibadah dan kebersamaan sebagai satu keluarga besar, tanpa sekat jabatan maupun perbedaan latar belakang.
Natal tahun ini mengangkat tema “Allah Hadir Menyelamatkan Keluarga”, dengan subtema “Keluarga Kesbangpol Provinsi Kalteng dipersatukan bukan hanya bekerja bersama, tetapi saling menguatkan dalam kuasa kasih-Nya.” Tema tersebut merefleksikan makna Natal sebagai peristiwa iman yang menghadirkan harapan, pemulihan, dan kasih Allah dalam kehidupan keluarga serta lingkungan kerja.
Plt. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kalimantan Tengah, Muhammad Rus’an, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya perayaan Natal tersebut. Ia menegaskan bahwa Natal bukan sekadar seremoni keagamaan, melainkan momentum spiritual untuk memperbarui komitmen hidup dalam kasih, toleransi, dan persaudaraan.
“Kerukunan dalam keberagaman adalah keindahan yang harus terus kita rawat bersama. Nilai-nilai Natal mengajarkan kita untuk saling menerima, mengasihi, dan menguatkan satu sama lain,” ujar Rus’an.
Ia menambahkan, Kalimantan Tengah dikenal sebagai daerah dengan kemajemukan suku, agama, dan budaya. Oleh karena itu, toleransi dan saling menghormati merupakan fondasi utama dalam menjaga harmoni sosial.
Sebagai perangkat daerah yang memiliki tugas strategis dalam menjaga stabilitas sosial dan politik, Kesbangpol memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang sejalan dengan ajaran agama, yakni perdamaian, persatuan, dan keadilan sosial.
Menurut Rus’an, semangat Natal harus menjadi energi rohani yang mendorong seluruh jajaran Kesbangpol untuk bekerja dengan hati, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, serta menjadi teladan dalam menjaga kerukunan umat beragama.
“Semoga melalui perayaan Natal ini, semangat toleransi dan persaudaraan semakin tertanam kuat, tidak hanya di lingkungan kerja Kesbangpol, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat di Kalimantan Tengah,” tegasnya.
Perayaan Natal Kesbangpol Kalteng diharapkan menjadi pengingat bahwa iman dan kasih adalah kekuatan utama dalam menjaga persatuan dan kedamaian di Bumi Tambun Bungai, sekaligus memperkokoh komitmen bersama dalam merawat kebhinekaan sebagai anugerah Tuhan. (Nala)
