Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur RS Zainal Umar Sidiki, dr. Mohamad Ardiansyah, M.K.M, sebagai bagian dari upaya menyinergikan dunia pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata layanan kesehatan. Kerja sama ini diarahkan untuk memperkuat pendidikan vokasi dan akademik, khususnya pada jenjang DIII, S1, hingga Magister, agar lulusan memiliki kompetensi aplikatif sesuai standar dunia kerja.
Ruang lingkup kerja sama mencakup peningkatan mutu pendidikan, pengembangan penelitian terapan, serta pengabdian kepada masyarakat berbasis kebutuhan sektor kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi. Fokus utama diarahkan pada pembelajaran berbasis praktik dan pengalaman lapangan.
Dalam bidang pendidikan, kolaborasi ini meliputi penyediaan tempat praktik bagi mahasiswa, pelaksanaan seminar, simposium, dan Focus Group Discussion (FGD), pengembangan program pendidikan berkelanjutan, serta pelaksanaan program praktisi mengajar dengan melibatkan tenaga medis dan manajemen rumah sakit secara langsung.
Direktur RS Zainal Umar Sidiki, dr. Mohamad Ardiansyah, menegaskan bahwa kemitraan ini menjadi langkah strategis untuk memastikan lulusan perguruan tinggi memiliki kesiapan kompetensi sejak bangku kuliah. Menurutnya, sektor kesehatan membutuhkan SDM yang tidak hanya kuat secara teori, tetapi juga terampil dan beretika dalam praktik pelayanan.
Sementara itu, Universitas Bina Mandiri Gorontalo menilai kerja sama tersebut sejalan dengan arah kebijakan nasional penguatan pendidikan vokasi dan peningkatan kualitas SDM kesehatan daerah. Melalui kolaborasi ini, kampus dan rumah sakit diharapkan mampu menciptakan ekosistem pembelajaran yang relevan, adaptif, dan berkelanjutan.
Ramah tamah calon wisudawan Angkatan IV menjadi penanda kesiapan lulusan UBM Gorontalo untuk memasuki dunia kerja, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan sektor kesehatan melalui pendidikan vokasi yang berorientasi pada kebutuhan lapangan. (Red)
