PKB Kalteng Mulai Tarik Garis Politik 2026, Lima Kader Masuk Bursa Ketua DPW

PKB Kalteng Mulai Tarik Garis Politik 2026, Lima Kader Masuk Bursa Ketua DPW (Foto: Istimewa)

Palangka Raya — Dinamika politik internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Tengah mulai menghangat menjelang berakhirnya masa kepengurusan DPW periode berjalan. Melalui Musyawarah Wilayah (Muswil) Tahun 2025 yang digelar di Palangka Raya, DPW PKB Kalteng resmi mengajukan lima nama kader ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagai calon Ketua DPW PKB Kalteng periode 2026–2031.

Langkah ini menjadi sinyal awal konsolidasi kekuatan PKB Kalteng untuk menghadapi agenda politik lima tahun ke depan, termasuk pemilu legislatif dan penguatan basis elektoral di daerah. Ketua DPW PKB Kalteng saat ini, Habib Ismail, menegaskan bahwa kelima nama yang diusulkan merupakan figur yang dinilai memiliki kapasitas kepemimpinan, pengalaman struktural, serta rekam jejak politik yang relevan.

“Kelima nama tersebut adalah saya sendiri, Rahmanto Muhidin yang saat ini menjabat Wakil Bupati Murung Raya, Wiwin Susanto selaku Wakil Ketua DPRD Katingan, H. Gogo Purman Jaya Ketua DPC PKB Barito Utara, serta Pipit Setyorini anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah,” ujar Habib Ismail.

Habib menekankan, mekanisme penentuan ketua DPW sepenuhnya berada di tangan DPP PKB. DPW, kata dia, hanya berperan mengusulkan nama, bukan menentukan jabatan. Seluruh kandidat akan melalui tahapan seleksi ketat berupa Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK), tes psikologi, hingga wawancara mendalam yang menjadi standar penilaian DPP.

“Dari seluruh proses itu, DPP yang akan memutuskan siapa yang paling layak memimpin PKB Kalimantan Tengah ke depan,” jelasnya.

Tak hanya menyangkut posisi ketua, Muswil juga mengusulkan nama-nama untuk struktur Dewan Syuro dan Dewan Tanfidz DPW PKB Kalteng. Menurut Habib, pola ini mencerminkan model kepemimpinan terpusat yang menjadi ciri khas PKB, sekaligus upaya menjaga keseimbangan antara aspirasi daerah dan kebijakan nasional partai.

Secara politik, proses ini dinilai krusial karena akan menentukan arah konsolidasi PKB Kalteng pasca-Pemilu 2024. Habib berharap kepengurusan baru nantinya mampu memperkuat soliditas internal dan mendorong peningkatan perolehan kursi legislatif.

“Kita menargetkan PKB Kalteng bisa melonjak dari empat kursi menjadi delapan kursi di DPRD provinsi, serta kembali mengamankan satu kursi di DPR RI,” tegasnya.

Habib juga menekankan pentingnya kedewasaan politik kader dalam menyikapi keputusan DPP. Ia berharap siapa pun yang ditetapkan nantinya dapat diterima sebagai hasil terbaik demi menjaga persatuan dan efektivitas mesin partai.

Sesuai rencana, penetapan kepengurusan DPW PKB Kalteng ditargetkan rampung pada Januari 2026, sebelum partai menggelar musyawarah cabang (Muscab) di seluruh kabupaten dan kota. Momentum ini sekaligus menjadi pijakan awal PKB Kalteng dalam menyusun strategi politik jangka menengah menuju kontestasi nasional berikutnya. (Nala)

You cannot copy content of this page

Exit mobile version